Kamis, 29 April 2010

anak autisku

Anak Autis
Memiliki anak yg menderita autis memang berat. Anak penderita autis seperti seorang yg kerasukan setan. Selain tidak mampu bersosialisasi, penderita tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang tertawa terbahak, kadang marah tak terkendali dan kadang berbicara dan menyanyi sendiri. Dia sendiri tdk mampu mengendalikan dirinya sendiri & memiliki gerakan2 aneh yg selalu diulang2. Selain itu dia punya ritual sendiri yg harus dilakukannya pada saat2 atau kondisi tertentu.
Penelitian yg intensive di dunia medis pun dilakukan oleh para ahli. Dimulai dari hipotesis sederhana sampai ke penelitian klinis lanjutan. Dan setelah banyak membaca & mengamati, saya sebagai orang awam yg sederhana ini dapat menarik kesimpulan sementara, yaitu:
1. Autis bukan karena keluarga (terutama ibu yg paling sering dituduh) yg tdk dapat mendidik penderita. Anak autis tidak memiliki minat bersosialisasi, dia seolah hidup didunianya sendiri. Dia tidak peduli dgn orang lain. Orang lain (biasanya ibunya) yg dekat dengannya hanya dianggap sebagai penyedia kebutuhan hidupnya. (Baca: Teory of Mind, yg ditulis oleh seorang autis).
2. Jarang sekali anak autis yg benar2 diakibatkan oleh faktor genetis. Alergi memang bisa saja diturunkan, tapi alergi turunan tidak berkembang menjadi autoimun seperti pada penderita autis.
3. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak yg diakibatkan oleh keracunan logam berat seperti mercury yg banyak terdapat dalam vaksin imunisasi atau pada makanan yg dikonsumsi ibu yg sedang hamil, misalnya ikan dengan kandungan logam berat yg tinggi.
4. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yg diperlukan dalam pertumbuhan otak tidak dapat diserap oleh tubuh, ini terjadi karena adanya jamur dalam lambungnya.
5. Terjadi autoimun pada tubuh penderita yg merugikan perkembangan tubuhnya sendiri karena zat2 yg bermanfaat justru dihancurkan oleh tubuhnya sendiri. Imun adalah kekebalan tubuh terhadap virus/bakteri pembawa penyakit. Sedangkan autoimun adalah kekebalan yg dikembangkan oleh tubuh penderita sendiri yg justru kebal terhadap zat2 penting dalam tubuh & menghancurkannya.
6. Akhirnya tubuh penderita menjadi alergi terhadap banyak zat yg sebenarnya sangat diperlukan dalam perkembangan tubuhnya. Dan penderita harus diet ekstra ketat dengan pola makan yg dirotasi setiap minggu. Soalnya jika terlalu sering & lama makan sesuatu bisa menjadikan penderita alergi terhadap sesuatu itu.
7. Autis memiliki spektrum yg lebar. Dari yg autis ringan sampai yg terberat. Termasuk di dalamnya adalah hyper-active, attention disorder, dll.
8. Kebanyakan anak autis adalah laki-laki karena tidak adanya hormon estrogen yg dapat menetralisir autismenya. Sedang hormon testoteronnya justru memperparah keadaannya. Sedikit sekali penderitanya perempuan karena memiliki hormon estrogen yg dapat memperbaikinya.
Memang berat & sangat sulit menangani anak penderita autis yg seperti kerasukan setan ini. Perlu beberapa hal yg perlu diketahui, dipahami & dilakukan, yaitu:
1. Anak autis tidak gila & tidak kerasukan setan. Penanganan harus dilakukan secara medis & teratur.
2. Penderita autis sebagian dapat sembuh dengan beberapa kondisi, yaitu: ditangani & terapi sejak dini; masih dalam spektrum ringan; mengeluarkan racun atau logam berat dalam tubuh penderita (detoxinasi).
3. Perlu pemahaman & pengetahuan tentang autis & ditunjang oleh kesabaran & rasa kasih sayang dalam keluarga penderita. Terutama bagi suami-istri karena banyak kasus anak autis menjadi penyebab hancurnya rumah tangga.
4. Dewasa ini penelitian yg berkesinambungan telah mencapai perkembangan yg luar biasa. Semakin besar harapan sembuh bagi penderita.
5. Terapi harus dilakukan terus menerus tidak terputus walau pun tingkat perkembangan perbaikan kondisi penderita dirasa tidak ada.
6. Diet harus terus dilakukan secara ketat, terus-menerus & sangat disiplin. Perbaikan kondisi penderita karena diet berlangsung sangat lambat, tetapi pelanggaran diet dapat menghancurkan semuanya dalam waktu yg sangat cepat.
Siapa yg tidak ingin anak autisnya dapat hidup mandiri, dapat berkarya & berprestasi baik serta dapat diterima di masyarakat? Kunci terpenting adalah dengan terus berdoa kepada Tuhan agar anak dapat diberi kesembuhan & keluarga diberi kemampuan, kekuatan, kesabaran serta ketabahan dalam membesarkan & mendampingi si anak penderita autis. Juga agar diberi jalan terbaik dalam kehidupan ini agar dapat membantu & mendukung proses perbaikan perkembangan penderita.

mohon doanya untuk kesembuhan anak kami. terima kasih

Selasa, 20 April 2010

MAKANAN BAGI ANAK AUTISME & HIPERAKTIF/ADHD

Di antara berbagai pemicu autisme dan hiperaktif, makanan merupakan salah satunya. Penerapan diet harus benar-benar diperhatikan, yaitu dengan menghindari makanan/bahan makanan seperti di bawah ini.
• Semua jenis gula, kecuali gula pengganti.
• Bahan makanan yang mengandung gluten, seperti : gandum, tepung terigu, havermut, serta produk olahannya seperti :
- Kecap, pada kebanyakan merk yang beredar di pasaran.
- Roti, biskuit, cake, donat, kue-kue yang terbuat dari tepung terigu, mie, dan spagheti.
- Snack dan sejenisnya pada kebanyakan jajanan yang menggunakan pengawet, pewarna dan penyedap yang menggunakan MSG.
• Bahan makanan yang mengandung kasein, biasanya terdapat pada susu hewan seperti susu sapi dan susu kambing, serta produk olahan yang mengandung kasein seperti; keju, yoghurt, es krim, biskuit, margarin, dll.
• Makanan yang mengandung penyedap rasa/MSG, biasanya ditulis dengan istilah seasoning/bumbu lain.
• Saos, permen, minuman kemasan, dan softdrink yang mengandung pemanis dan pewarna buatan.
• Makanan yang diawetkan seperti makanan kalengan, sosis, mie, bakso yang mengandung boraks atau formalin, dan lain-lain.
• Fast food atau junkfood dan seafood/makanan laut yang tercemar.
• Buah-buahan tertentu seperti : lengkeng, pisang, tomat, apel, anggur, jeruk, almond, cherry, prune, peach, strawberry, melon, nangka, durian, semangka, kurma, dan semua buah-buahan yang terlalu manis.
• Bumbu masakan tertentu seperti; ketumbar, merica, jahe, cengkeh.
• Jenis air tertentu seperti; air ledeng, air sumur, dan lain-lain. Tetap dianjurkan untuk mengkonsumsi air mineral.
• Tepung maizena, jagung, minyak kelapa/sawit, gelatin, mayones, mustard, cuka (kecuali cuka beras putih dan cuka beras hitam).
• Keripik kentang, rempeyek, telur asin, ikan asin, ebi, abon sapi, kornet, dendeng, ham, daging kambing.
• Semua jenis kerupuk yang terbuat dari tepung terigu, mengandung MSG, boraks, dan formalin.
• Semua jenis makanan yang mengandung pengawet (formalin, boraks) dan pewarna yang bukan untuk makanan atau zat kimia yang mengganggu kesehatan.
Apakah Gandum, Susu Hewan, & Gula Berbahaya untuk Anak Autisme?
Dari berbagai jenis makanan yang perlu diwaspadai bagi anak autisme, makanan yang mengandung Gluten (seperti: gandum) dan Casein (seperti: susu hewan) menempati tingkat pertama. Mengapa demikian? Ada 3 jenis reaksi buruk yang ditimbulkan dari jenis makanan tersebut, yaitu :
• Reaksi Alergi
diketahui setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium (tes alergi) melalui darah yang menunjukkan adanya reaksi IgG atau IgM terhadap gluten dan casein. Reaksi alergi ini dapat termanifestasi dalam segala hal, di antaranya perilaku hiperaktif dan agresif.
• Reaksi Intoleran
Anak autisme yang intoleran terhadap gluten dan casein akan menunjukkan reaksi yang sangat mirip dengan reaksi alergi, seperti; sakit kepala, sakit perut, muntah, mengompol, sensitif terhadap suara tertentu, depresi, sakit otot, kejang, dll. Anak yang mengalami reaksi intoleran/sensitif terhadap makanan dapat ditandai dengan berupa bengkak, lingkar mata berwarna gelap, pipi dan telinga kemerahan, keringat berlebihan, dan lain-lain.
• Reaksi Opioid
Merupakan reaksi yang paling merusak. Reaksi ini terjadi pada anak yang mengalami bocor usus/leaky gut. Sebanyak 50% anak autisme mengalami leaky gut yang disebabkan oleh kondisi flora perut yang tidak seimbang, di mana bakteri baik terdesak oleh bakteri buruk yang berbahaya dan bersifat patogen. Akibatnya, jamur dalam perut anak autisme berkembang sangat pesat, apalagi bila anak banyak mengkonsumsi gula, maka perkembangan jamur perut lebih cepat 200 kali lipat.
Gluten dan Casein yang tidak tercerna akan berubah menjadi asam amino tunggal yang terbawa masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk pecahan protein yang tidak sempurna (peptida) melalui lubang-lubang yang terbentuk dalam usus. Apabila peptida tersebut masuk melalui aliran darah ke bagian otak dan kemudian ditangkap oleh reseptor opioid otak menjadi hal yang membahayakan. Reseptor opioid adalah bagian reseptor otak yang akan bereaksi ketika seseorang mengkonsumsi obat-obatan yang bersifat opioid seperti morphin dan heroin. Peptida dari gluten dan casein yang telah berubah bentuk menjadi gluteomorphin dan caseomorphin pun memiliki kemampuan yang bersifat opioid.

Seperti reaksi dari narkoba, gluten dan casein yang telah berubah bentuk akan menjadi sifat mencandu yang akan mempengaruhi kinerja otak, perilaku, emosi, ambang batas rasa sakit, dan sensitivitas suara. Jika reaksi opioid ini tidak segara dihentikan, akan mengganggu perkembangan saraf otak dan secara spesifik akan mempengaruhi kemampuan bicara dan pendengaran.

TERAPI JARUM MULTI SUPER MUTAKHIR

Proses lahirnya Terapi Jarum Multi Super Mutakhir berasal dari Terapi Jarum Mutakhir yang diciptakan oleh Prof. Sun Huiqing pada tahun 1919 di RRT. Setelah Prof. Sun meninggal dunia Terapi Jarum Mutakhir tersebut diteruskan oleh anak angkatnya yaitu Prof.Bai Zhong Kuo. Berdasarkan amanat dan cita-cita Prof. Sun agar terapi tersebut tidak punah karena manfaatnya yang begitu besar, Prof. Bai memilih Prof. Hembing Wijayakusuma sebagai penerus selanjutnya sesuai dengan kapasitas dan dedikasinya selama ini. Dengan inovasinya, Prof. Hembing meningkatkan Terapi Jarum Mutakhir sehingga terciptalah Terapi Jarum Super Mutakhir yang berdasarkan ilmu akupunktur yang digabungkan dengan bioelektrik dan menggunakan energi elektris. Pada perkembangan selanjutnya, Terapi Jarum Super Mutakhir diinovasi dan disempurnakan kembali menjadi Terapi Jarum Multi Super Mutakhir yang menggabungkan ilmu elekronik akupunktur dan diperkaya dengan ilmu kedokteran modern yaitu neurologi (Centre Nerve System/CNS, Peripheral Nerve System/PNS, dan Autonomic Nerve System/ANS). Terapi Jarum Multi Super Mutakhir menggunakan alat akupunktur kuno yaitu jarum Yen Chen (jarum yang berbentuk tumpul) yang merupakan salah satu jenis dari jarum Ciu Chen (9 jenis jarum akupunktur).
Terapi Jarum Multi Super Mutakhir menghasilkan keseimbangan energetis melalui nervous regulation (pengaturan aktivitas saraf) dengan melakukan stimulasi eksitasi dan inhibisi pada meridian-meridian tubuh. Pada sistem saraf yang kurang berfungsi atau pasif diberikan stimulasi eksitasi/stimulation excitation (pengaktifan/penguatan) sehingga menjadi kuat dan berfungsi kembali. Kondisi pasif/hipoaktif misalnya pada kurangnya inisiatif berkomunikasi, keterbatasan aktivitas, serta lemahnya inteligensi. Sebaliknya, untuk menekan kondisi seperti hiperaktif, emosional, gangguan tidur, dan tantrum, dilakukan stimulasi inhibisi/stimulation inhibition. Stimulasi jarum multi super mutakhir akan menghasilkan regulasi pada aktivitas saraf (nervous regulation) sehingga terjadi humoral regulasi dan akhirnya diharapkan terjadi autoregulasi. Pada gangguan autisme, autoregulasinya tidak berfungsi dengan baik.
Prinsip dasar Terapi Jarum Multi Super Mutakhir adalah menstimulasi titik akupoin tertentu untuk merangsang dan mengaktifkan ujung saraf pada permukaan kulit. Stimulasi jarum bekerja dengan cara menstimulasi saraf perifer pada kulit. Stimulasi dari kulit ini akan diteruskan melalui neurotransmitter ke sistem saraf pusat, yaitu ke medula spinalis atau otak sebagai pusat koordinasi yang mengatur semua aktivitas tubuh.
Terapi Jarum Multi Super Mutakhir memiliki kekuatan elektris yang mampu menghantarkan stimulasi dengan media utama susunan saraf pusat. Sistem saraf dapat mengubah energi bioelektrik menjadi informasi saraf. Kekhasan sistem saraf dalam melakukan pengaturan yaitu karena kemampuannya menerima ribuan informasi kecil dari berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi tubuh. Sistem saraf bekerja berdasarkan stimulasi yang diterima reseptor sensoris, reseptor visual, reseptor auditorius, reseptor raba, dan reseptor lainnya. Pengalaman sensoris ini menghasilkan reaksi yang cepat ke reseptor-reseptor di seluruh organ tubuh melalui nerve spinalis ke seluruh segmen susunan saraf pusat. Secara keseluruhan, fungsi sistem saraf yaitu untuk melakukan pengolahan informasi sesuai sensasi yang diterima oleh reseptor sensorik. Informasi penting yang ditangkap dan diterima oleh reseptor sensoris menyebabkan terjadinya reaksi motorik.
Terapi Jarum Multi Super Mutakhir bekerja memperbaiki sistem saraf pusat otak untuk memperbaiki kinerja sistem tubuh, seperti otak besar (cerebral cortex), otak kecil (cerebellum), batang otak, pons, hipothalamus, hipofisis, hipocampus, spinal cord, medula, saraf pencernaan, saraf sensoris, saraf motoris, dan lain-lain melalui neurotransmitter hingga menimbulkan impuls dan mengantar ke reseptor di otak sehingga tercapai perbaikan perkembangan sistem susunan saraf.
Terapi Jarum Multi Super Mutakhir yang melakukan stimulasi langsung ke meridian-meridian dan titik-titik akupoint di tubuh menghasilkan energi elektris yang dapat mengoptimalkan hantaran bioelektrik dan neurotransmitter sehingga merangsang terjadinya kontraksi otot dan bahasa tubuh seperti tampilan bicara, kemampuan motorik, dan perilaku yang merupakan masalah yang dihadapi anak autisme.
Stimulasi saraf dengan Terapi Jarum Multi Super Mutakhir dapat merangsang saraf simpatik dan parasimpatik yang mengatur aktivitas organ. Saraf simpatik mempunyai sifat mengaktifkan sedangkan saraf parasimpatik bersifat mengurangi/menurunkan aktivitas. Hal ini berkaitan dengan fungsi keseimbangan dan regulasi tubuh. Dengan membaiknya keseimbangan energi dan biokimia dalam tubuh, kesehatan fisik maupun mental juga menjadi baik.
Efektivitas
1. Meningkatkan fungsi dan kinerja susunan saraf pusat
2. Menyeimbangkan fungsi kelenjar dan biokimia tubuh
3. Meningkatkan inteligensi, imajinasi, konsentrasi, dan kreativitas
4. Meningkatkan kemampuan detoksifikasi, kelasi, dan ekskresi tubuh
5. Meremajakan sel-sel tubuh
6. Meningkatkan metabolisme dan sirkulasi darah serta penyerapan nutrisi
7. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja sistem tubuh
8. Memperbaiki kinerja sensorik dan motorik tubuh
9. Menormalkan kondisi hiper/berlebihan atau hipo/kekurangan
10. Menyeimbangkan kondisi internal dan eksternal tubuh
11. Menurunkan tingkatan agresi dan mengatasi alergi
12. Meningkatkan kondisi tubuh secara neurofisiologis
13. Meningkatkan kondisi tubuh secara neurobiologis
14. Meningkatkan imunitas tubuh termasuk antialergi dan antiradang
15. Meningkatkan stimulasi dan sedasi organ tubuh
16. Memperbaiki pola tidur
17. Menenangkan (tanpa obat penenang)
Aspek Kualitatif
• Gangguan Kontak Mata
Masalah kontak mata yang banyak menjadi gejala khas autisme merefleksikan tidak sempurnanya kondisi impuls saraf yang dihantarkan dari mata ke otak. Dalam hal ini, stimulasi Terapi Jarum Multi Super Mutakhir memperbaiki kondisi neurotransmitter sistem saraf dan otak sehingga sensitivitas mata dan otak dalam menginterpretasikan impuls saraf atas objek yang dilihat dapat dioptimalkan.
• Gangguan Keseimbangan/Gerakan Andap Sadar
Stimulasi yang dihasilkan terapi Jarum Multi Super Mutakhir pada sistem saraf mencakup stimulasi pada basal ganglia (bagian organ otak yang berfungsi sebagai sistem pengendali gerakan andap sadar). Untuk mengatasinya, diperlukan stimulasi yang kontinu, sehingga perbaikan atas disfungsi basal ganglia dapat dicapai.
• Hiperaktif / Agresif / Tantrum
Stimulasi Terapi Jarum Multi Super Mutakhir secara berkala pada hipotalamus (di dalamnya terdapat nukleus perifornikalis, bagian yang berfungsi sebagai pengaturan terhadap perilaku agresif atau rasa marah) akan menghantarkan perbaikan-perbaikan kinerja melalui informasi yang dihantarkan oleh bioelektrik-neurotransmitter. Dalam hal ini, prosesnya berjalan secara gradual karena dalam mengatur perilaku, hipotalamus bekerja sama dengan kurir kimiawi tubuh yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar tubuh.
• Gangguan Imunitas/Antibodi/Alergi
Stimulasi bioelektrik-neurotransmitter Terapi Jarum Multi Super Mutakhir merangsang perbaikan pada jaringan dan sel tubuh. Pada kondisi tertentu, tubuh dalam kondisi pasif yang memerlukan stimulasi yang merangsang imunitas tubuh bekerja dan melakukan pertahanan untuk menjaga kesehatan. Di samping itu, diperlukan juga suatu stimulasi yang dapat membuat sel-sel imunitas tubuh yaitu sel T dan sel B melakukan proses pertahanan terhadap serangan virus, bakteri, atau jamur.
• Gangguan Neurobiologis/Neurofisiologis
Pada kondisi ini, gangguan mencakup hampir seluruh sistem tubuh mengingat terjadinya disfungsi otak sebagai susunan saraf pusat. Efektivitas Terapi Jarum Multi Super Mutakhir secara bersamaan juga menstimulasi sel-sel saraf kecil.
• Gangguan Mental/Emosional dan Pencernaan
Stimulasi Terapi Jarum Multi Super Mutakhir pada sistem saraf otonom membantu mengatasi gangguan ini. Saraf otonom memiliki kinerja yang sangat berpengaruh terhadap perangsangan kegiatan mental atau emosional. Sebagian hal tesebut disebabkan oleh meningkatnya taraf metabolisme sel-sel saraf terutama norepinefrin yang berperan langsung dalam merangsang aktivasi otak. Selain itu, juga berfungsi dalam metabolisme pencernaan. Dalam hal ini, stimulasi pada saraf pencernaan menjadikan proses pengolahan makanan berjalan dengan lebih optimal seiring dengan adanya peningkatan kerja enzim-enzim pencernaan sehingga pemecahan zat-zat dalam makanan juga dapat berlangsung dengan baik dan menciptakan keseimbangan kerja neurotransmitter.
• Gangguan Bicara
Dalam hal upaya mengatasi gangguan bicara, Terapi Jarum Multi Super Mutakhir yang memiliki akurasi terapi bioelektrik-neurotransmitter bekerja dengan menstimulasi otak, tepatnya di daerah wernicke/genostik dan broca/daerah premotorik (pusat bicara). Dalam aktualisasi kemampuan verbal, stimulasi Terapi Jarum Multi Super Mutakhir pada daerah broca dan wernicke akan berintegrasi dengan korteks motorik primer, basal ganglia, dan cerebellum untuk mengendalikan kontraksi otot laring, mulut, dan pernapasan secara berurutan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara. Dalam hal ini, diperlukan jangka waktu tertentu, mengingat proses berbicara merupakan proses rumit yang melibatkan sebelas organ tubuh secara bersamaan sehingga bunyi dapat diubah menjadi kosa kata dan percakapan.
• Gangguan Sensorik/Motorik
merupakan gangguan yang kerap menyertai simtom autisme dengan adanya reaksi sensitivitas indera yang kompleks, mencakup penglihatan, perabaan, penciuman, pendengaran, dan sebagainya. Terapi Jarum Multi Super Mutakhir yang stimulatif merangsang kinerja sistem saraf sehingga akan memperbaiki kemampuan sensorik dan motorik tubuh.
• Gangguan Detoksifikasi/Kelasi
Gangguan yang paling menonjol pada anak autisme adalah ketidakmampuan tubuh untuk melakukan kelasi sehingga logam berat yang terbawa masuk beserta ampas tubuh lainnya tetap mengendap dan tidak dapat dikeluarkan sehingga perilaku hiperaktif dan sejumlah kelainan autistik dominan lainnya sangat lekat dengan anak autisme. Terapi Jarum Multi Super Mutakhir dapat membantu meningkatkan proses detoksifikasi, kelasi, dan ekskresi tubuh.
Terapi Jarum Multi Super Mutakhir sudah dikembangkan selama tujuh tahun dan hingga kini sudah banyak sekali penyandang autisme yang mengalami kemajuan berkat efektivitas dari terapi tersebut. Setelah menjalani beberapa kali terapi, berbagai kelainan autistik seperti hiperaktif, gangguan tidur, masalah sosial, dan pengendalian buang air besar dan buang air kecil sudah teratasi hingga sekitar 50%. Dari hari ke hari selama dilakukan terapi akan semakin menampakkan kemajuan, yang tentu saja tidak mengesampingkan peran keluarga/orang tua dan lingkungan yang sangat mendukung. Sangat penting ditekankan mengenai kontinuitas terapi untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Dibutuhkan waktu dan kesabaran, apalagi dengan kondisi pasien yang lebih kompleks/parah hingga membutuhkan waktu yang lebih panjang, demi menyaksikan senyum manis mereka dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah.

Sumber : autis hembing centre

Selasa, 13 April 2010

Proof of the Adult Photographic Memory Hiding in the Shadows of Autism

Insights from a different world:

• Do You have a Photographic Memory?
• Do you Know how to Manage your Brain?
• Is you Mind Clear for Decision Making?

The following is a television description of documentary content I am editorializing:


The series exploring remarkable tales of human experience continues this week with the story of Flo and Kay, the world’s only female autistic savant twins. Savantism is a rare condition in which sufferers of developmental disorders, often autism, are capable of acts of genius that far outstrip their expected levels of ability. In Flo and Kay’s case, they each have extraordinary memories for facts and dates. Through interviews with several medical professionals, Extraordinary People: The Rainman Twins attempts to expose the truth behind this oft-misunderstood condition. Describing themselves as “human computers”, Flo and Kay can access their memories and make calculations more efficiently than most people. – TV Show description from the Internet

My Commentary:

It was refreshing to see such a unique documentary. I would love to someday have the opportunity to compare my notes and observations of the documentary to the case study notes the medical professionals have. The twins have been under observation for 15 years. The documentary would have been less than two hours long. Obviously, many things would need to be skipped over to consolidate that much material.

My observations are based on important information the documentary revealed. By cross comparison to some other autistic studies I have perused, there are certain trends, patterns, and repetitious themes that I have observed, that have also appeared in this documentary. So, the following editorial, and the conclusions made, are not without some level of justification. Please don’t vilify me if I am not 100% correct. 100% of the information was not available.

A recent documentary of Twin Autistic Savants has given us a wonderful glimpse into their lives. The “human computers”, Flo and Kay, can access their memories and make calculations more efficiently than most people. (Most people meaning about 98% of all people.) Even more meaningful, it gives us a glimpse into ourselves and our potential, without all the inherent distractions of the world we live in and the distorted image it creates.

These 2 sisters are referred to as the ‘Rainman’ Twins’ - from their ability to calculate various time relationships and events, such as time, date, day, weather, who was present, what they said (exactly) what they ordered or had for a meal, minute details of comments on the food, how much was eaten, etc. They can remember all the songs, verbatim, on any album they have ever heard. This uncanny ability has been heavily documented for the last 15 years of their life by a UK Reporter. (Applause for such a commendable act for following not one, but two peoples lives for 15 incredible years!)

Intrinsic Patterns Emerge

Some interesting things noted about the twins being autistic; they had a set routine with a very limited amount of change, or outside influence to change. Changes had devastating effects on them. Likewise, this resulted in them not having much input outside of what they were accustomed to, nor did they need to make many decisions each day.

In Opposition to Usual Everyday Activities

In comparison, the average person has many decisions to make each day. Studies have been done that confirms clinical depression is quite often a symptom of having too many decisions to make each day. Just to select a single cheese or deli meat to buy, we have a selection of more than 10 in each category. If you take the time to realize how many decisions you make each day, the number is staggering. Eventually, our ‘system’ of decision making breaks down, leading to depression.

As an example, the decision of choices between cheeses may start with the amount of money you may need to spend to get the cheese you want verses another cheese that is only passable. What about the quantity involved - any on sale pricing? What if they didn’t have the cheese you wanted to buy in the first place, and you need to select another? Is it any wonder why people don’t want to leave their home? It just becomes all too hard. A society of xenophobes!

So what’s Different?

Back to the Twins; when you don’t need to make all those decisions each day, your thinking process doesn’t become so clouded.

Now I have seen both sides of the following argument. It’s nice to finally see physical proof – the “Smoking Gun” to answer the age old question; Do memories fade over time and aging, or is the brain this highly dynamic structure that keeps our memories intact exactly as they were?

This ONE question has been so hotly debated with regards to the Photographic Memory we are born with. Does it really carry over all the clear memories of our past? Even though, every seven years, every cell in our body is replaced and we are literally a ‘new’ person every seven years, that argument would suggest we could only carry the memories that we had for up to seven years. I think we ALL know that one is not true.

Another way it has been looked at is the amount of brain cells, interactions, patterns of interaction, the dying of synapses that is not heavily used, to leave unattended gaps where there used to be connections. And again, if that were true, we again would not be able to remember detailed memories many years later. But again, that’s not true.

Well then, the argument continues, it must be the combination of things that instigate breakdown of the brain cells, less oxygen to the brain, pollutants, drugs, alcohol consumption, all these things that destroy brain cells. Well, finally something logical, right? Instead of a focused argument, let’s use a hand-grenade to meet our objective – to win the argument at all costs.

But ENTER STAGE RIGHT - not just 1, but 2 autistic savants, AND they are identical twins, and they have virtually all the same dynamics and parameters by which they live. They can easily finish each others sentences on memories that happened many years before. Their memories are that unbelievably clear, because they don’t have distractions!

What do I mean when I say they don’t have distractions? I am saying that the amount of distractions they have each day is minimal. Only big distractions, such as a death of someone close to them, or shifting house, causes them to be distracted from their routine. In an easier way to look at it, they have remained clear-minded, not muddled. And they are HAPPY!

They will never truly be unhappy for long, because they will never suffer lengthy bouts of depression – because they are not expected to make the number of decisions that you or I make each day. Statistics show that when we have more than 7 things to choose from, our brain goes into overload. How many different cheeses? 100, even 200 or more?

Let us re-engage the age-old argument again about our memories and the breakdown of our brain cells with age. The “Rainman Twins” are NOT young. If that argument is an absolute, then the twins should show some sign of that breakdown. But, they don’t! Not at all! This is the one clear example that puts that argument to bed, 6 feet under, with the gravestone on top! The “Smoking Gun”!

If our memories could not be kept forever in a “dynamic” brain structure that reorganizes the information as other pathways are made redundant, then these two autistic savant twins could not do what they easily show everyone what they CAN do, without hesitation.

Do we have the ability to retain the memory of our whole life, with detail? YES!

But why can they easily show it and most of us cannot? Because we are the ones that are muddled, we are the confused ones, we are the ones that have mistreated, abused, and disorganized ourselves. We are the ones that need clarity!

What can we do to reclaim our memory?
What can we do to stimulate the building of new physical memory?
What can we do to strengthen the neural connections to both new and old memories?
What can we do to improve our memory overall?
What can we do to clean out the cobwebs?
What can we do to gain clarity?
What can we do to clear out old obsolete thoughts that cloud our mind?
What can we do to make decisions effectively?
What can we do to make our brain stronger and more resilient?

Mental Photography

Mental Photography does all that and more. It gives the way to reassert our natural photographic memory for our own benefit.

Senin, 15 Maret 2010

apa itu Autisme

Anak dengan special needs atau anak dengan kebutuhan khusus termasuk anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan prilaku. Perilaku anak-anak ini antara lain dari wicara dan okupasi tidak berkembang normal seperti anak normal padahal kedua jenis perilaku ini sangat diperlukan untuk komunikasi dan sosialisasi. Apabila hambatan ini tidak diatasi dengan cepat maka proses belajar anak tersebut akan terhambat.
Saat ini prevalensi anak dengan hambatan perkembangan perilaku telah mengalami peningkatan yang sangat mengejutkan. Pada salah satu kota besar di Amerika, jumlah anak dengan autis dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 500% dari 40 kelahiran menjadi 10.000 kelahiran. Di Indonesia sendiri belum ada penelitian untuk hal ini. Namun faktor – faktor penyebab dari hambatan perkembangan perilaku anak ini lebih tinggi di Indonesia dibandingkan dengan di Amerika sehingga dapat diperkirakan jumlah anak dengan hambatan perkembangan perilaku anak ini leih banyak di Indonesia. Jenis kelainan pada anak dengan kebutuhan khusus ini dapat berupa Autisma Infantil, Aspergers Diseaase,l Attention Deficit hiperactive disorder, spreech delay dyslexia, dyspraxia dsb.
Perlu diketahui bahwa retardasi mental atau keterbelakangan mental tidak termasuk dalam kelainan golongan ini. Namun banyak anak autis menderita double handycap artinya selain menderita autis juga menderita retardasi mental. Hal tersebut sangat memperburuk keadaan karena akan sulit mendeteksi autisnya karena tertutupi oleh retardasi mentalnya.
Anak Dengan kebutuhan Khusus
Autis berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autis seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Istilah autis sejak tahun 1943 oleh Leo Kanner sekali pun ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Dahulu dikatan autism merupakan kelainan seumur hidup tetapi kini ternyata autism masa anak-anak dapat dikoreksi. Koreksi tersebut harus dilakukan sedini mungkin, sebaiknya jangan melebihi umur 5 tahun karena diatas usia ini perkembangan otak anak akan sangat melambat. Usia paling ideal adalah 2-3 tahun karena perkembangan otak anak pada usia ini berada pada tahap yang paling cepat.
Perilaku autis digolongkan dalam 2 jenisyaitu perilaku yang eksesif (berlebihan) dan perilaku defisit. Yang termasuk eksesif adalah hiperaktif dan tantrum (mengamuk) berupa menjerit, menyepak, menggigit dll, disini juga sering terjadi anak menyakiti dirinya sendiri. Perilaku defisit ditandai dengan gangguan bicara, perilaku sosial kurang sesuai, kurang kepedulian dengan sekitarnya dll.
Banyak ahli yangsepakat bahwa pada otak anak autis ditemukan suatu kelainan, namun penyebab dari kalinan tersebut belum dapat dipastikan karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Mulai dari penyebab genetik (keturunan), infeksi virus, dan jamur, malnutrisi dan oksigenasi, polusi udara, air dan makanan. Namun yang dapat dipastikan adalah gangguan tersebut terjadi pada usia kehamilan 0-4 bulan yaitu pada fase pembentukan organ-organ.
Rasa cuek pada anak autis terhadap lingkungannya 43% disebabkan oleh kelainan anatomis pada lobus patietalis. Kelainan juga ditemukan pada cerebellum (pusat proses sensoris) yang menyebabkan gangguan keseimbangan serotonin dan dopamin sehingga terjadi gangguan lalu lintas impuls dalam otak. Ditemukan juga kelainan pada sistem limbiknya yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi kontrol anak terhadap emosi dan agresinya.
Perkiraan bahwa faktor genetik menjadi salah satu penyebab dari autis masih sulit dibuktikan karena bukti-bukti nyata masih sulit diketemukan. Memang ditemukan kelainan pada kromosom anak autis namun kelainan itu tidak berada pada kromosom yang sama pada setiap anak. Banyak penelitian yang menyebutkan penyebab autis berada pada masa pembentukan otak, dan perkembangan otak (masa kehamilan, proses kelahiran dan sesudah lahir.
Pada masa kehamilan trimester pertama, faktor pemicunya bisa terdiri atas infeksi (toksoplasmosis, rubella, jamur), janin tercemar bahan – bahan tertentu (logam berat, bahan pengawet, penyedap rasa dll), ibu mengidap alergi berat, obat-obatan yang berlebih, munta-muntah hebat dll. Pada proses kelahiran yang lama dimana terjadi gangguan nutrisi dan oksigenasi pada janin, pemakaian forsep dll. Bahkan masa sesudah lahir juga dapat terjadi dari berbagai pemicu misalnya: infeksi pada bayi, imunisasi MMR dan hepatitis B (masih dalam penelitian), logam berat, penyedap rasa, pewarna, pengawet, protein susu sapi, protein tepung terigu, pemakaian obat antibiotik yang berlebihan.
Masih ada lagi kelainan yang menyebabkan terjadinya gejala autis yaitu Sensory Interpretation Error. Dimana rangsangan dari reseptor visual, audio dan taktil mengalami proses yang kacau di otak anak sehingga timbul persepsi yang semrawut, kacau atau berlebihan yang pada kahirnya akan menyebabkan kebingungan dan ketakutan pada anak sehingga anak akan menarik diri dari lingkungan yang dianggapnya menakutkan tersebut.

Minggu, 14 Februari 2010

TERAPI MAKANAN BEBAS KASEIN

Terapi makanan bebas kasein merupakan salah satu terapi makanan untuk anak autis dimana anak autis tidak diberikan semua jenis makanan yang mangandung kasein utamanya susu sapi dan semua produk turunannya serta yang mengandung susu sapi. Biasanya dikombinasikan dengan diat bebas glutein. Dimana meniadakan gandum dan sejenisnya, oat, dll yang mengandung kasein dan glutein.
Ahli diet bebas kasein mengatakan bahwa umumnya anak autis mengalami gangguan pencernaan pada usus 12 jari (gastrointestinal) dimana membuat pencernaan mereka kesulitan mencerna protein susu dengan baik. Ada banyak kemungkinan yang berbeda mengenai bagaimana kasein dapat mempengaruhi anak autis. Banyak teori mengatakan pada anak autis mengkonsumsi protein susu akan menyebabkan tingginya tingkat protein turunan yang disebut casomorphines. Casomorphines bersifat seperti narkoba pada anak autis, dimana akan menyababkan menurunnya keinginan untuk berinteraksi sosial, tidak merasakan sakit dan meningkatkan rasa kebingungan.
Orang tua yang memilih terapi diet kasein kepada anak autisnya harus membaca dengan baik komposisi produk makanan yang hendak dibeli. Produk yang harus dihindari adalah semua produk susu sapi, termasuk keju, yogurt, es krim dll.
TEORINYA...
Protein Kasein dipecah di usus 12 jari menjadi beberapa turunan termasuk casomorphines. Protein turunan ini banyak ditemukan pada urin anak autis dibandingkan dengan anak normal. Beberapa ilmuwan menyimpulkan keluarnya turunan protein ini pada urin anak autis disebabkan “kebocoran” pada usus 12 jari masuk ke aliran darah. Banyak penelitian melaporkan bahwa anak autis sering mengalami masalah pencernaan termasuk “kebocoran” usus 12 jari; yang menyebabkan casomorphines terserap masuk sirkulasi darah pada anak autis sehingga berdampak pada perilaku.
Sumber: http./ autism.healingthresholds.com

ASAM LEMAK ESENSIAL DAN ANAK AUTIS

ASAM LEMAK ESENSIAL DAN ANAK AUTIS
Merupakan tipe asam lemak yang harus tersedia dalam makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan otak. Asam lemak ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Asam lemak esensial terdiri atas 2 yaitu omega 6 dan omega 3. kebutuhan akan kedua jenis Asam lemak esensial ini sangat penting untuk kesehatan, perkembangan otak dan tubuh. Namun jika omega 6 terlalu banyak dibandingkan omega 3 dalam makanan maka akan berdampak negatif pada kognfisi, mood dan prilaku.
Rasio ideal antara omega 6 dan omega 3 diperkirakan 2,3 omega 6 dan 1 omega 3. namun yang beredar di masyarakat utamanya pada susu bayi, dan anak-anak umumya berbanding antara 10:1 hingga 20:1.
Gandum, makanan pabrikan, daging, susu, telur dan minyak jagung semuanya mengandung omega 6. Minyak zaitun, kacang walnut mengandung omega 3 yang tinggi. Namun sumber terbaik untuk omega 3 adalah minyak ikan seperti ikan kod, halibut, makarel, trout, herring, sarden dan salmon; untuk tanaman adalah flaxseed oil (minyak biji bunga Rami) dan beberapa jenis alga.
Jenis ikan yang disebutkan diatas mungkin masih asing di telinga kita. Makarel dan sarden bukanlah makanan kaleng yang seperti kita kenal, untuk di Sulawesi Selatan lebih dikenal dengan nama ikan layang dan ikan banyara.
Dosis yang direkomandasikan untuk omega 3 asam EPA dan DHA 650 mg/hari. Tidak ada penelitian mengenai dosis yang optimal untuk anak autis. Penelitian pada disorder yang lainnya menunjukkan dosis EFA terbaik bergantung pada jenis disordernya, pada penelitian tersebut digunakan dosis 1 hingga 2 gr per hari. Penelitian yang menggunakan supleman EFA pada autis dan disorder yang berkaitan menggunakan dosis omega 3 540 hingga 2320 mg per hari.
Beberapa ilmuan berpendapat bahwa autis, disleksia, ADHD (penurunan perhatian atau hiperaktif) merupakan kelainan perkembangan syaraf (neurodevelopmental disorder) yang disebabkan masalah metabolisme EFA. Penderita kelainan tersebut mempunyai masalah dalam mengkonversi EFA dari makanan menjadi zat yang dibutuhkan untuk reaksi kimia dalam tubuh. Jumlah omega 3 pada anak autis lebih rendah dibandingkan dengan anak normal lainnya.
Apakah Berfungsi dengan baik?
Hanya ada beberapa penelitian mengenai efektivitas suplementasi EFA sebagai perawatan anak autis. Sebagai contoh, penelitian thd 18 orang anak yang diberikan suplemen minyak ikan (Eye Q 4-8 kapsul per hari – 0,6 sampai 1,2 gr EPA dan DHA per hari atau Kurinal 5-10 kapsul per hari – 1,2 – 2,3 gr perhari) selama 6 bulan telah memberikan perkembangan yang baik pada keseluruhan kesehatan, kognisi, pola tidur, interaksi sosial, dan kontak mata. Ada juga penelitian terhadap anak autis yang diberikan asam lemak omega 3 EPA selama 4 minggu, mengalami penurunan kecemasan mengenai kejadian sehari-hari seperti yang dilaporan orang tuanya. Dan juga mengalami peningkatan kuatilias kesehatannya.
Penelitian dengan menggunakan metode double-blind dan efek placebo terhadap 13 anak autis melaporkan bahwa setelah pemberian minyak ikan sebanyak 1,5 mg per hari mengalami pengurangan hiperaktif dan stereotypy (gerakan mengulang-ulang). Sebagaimana juga dilaporkan di Mesir, anak autis dengan pemberian minyak ikan mengalami perkembangan perilaku, konsentrasi, kemampuan motorik dan bahasa. Namun penelitian yang sama dilakukan terhadap orang dewasa autis tidak mengalami perkembangan apa pun setelah pemberian minyak ikan.
Efek samping
Studi mengenai pemberian suplemen minyak ikan dengan dosis antara 540 mg hingga 2.320 mg per hari dilaporkan tidak ada efek samping yang signifikan selama pemberian kurang dari 10% dari total asupan makanan.

Singkatan :
1. EFA : Essential fatty acid (asam Lemak Esensial)
2. EPA : eicosapentaenoic acid
3. DHA : docosahexaenioc acid
Sumber: http./ autism.healingthresholds.com